Jika Demam Melanda Anak dan Bayi

thx mbak Bonnie, berguna banget nih artikelnya




Jika Demam Melanda Anak dan Bayi

SALAH meminumkan obat antidemam pada anak, malah akan mengundang
penyakit lain. Anak-anak, kata Purnamawati, lebih rentan terhadap efek
samping obat ketimbang orang dewasa. Hal itu karena organ tubuh anak
belum dapat berfungsi dengan sempurna.

Anak demam? Pasti terjadi, bahkan mungkin sering menimpa anak Anda.
Demam memang kejadian yang kerap diderita anak dan menjadi alasan orang
tua membawa sang buah hati ke dokter.

Namun benarkah anak demam harus selalu dibawa ke dokter? "Demam
sebenarnya bukanlah alasan yang tepat untuk datang ke dokter," ujar dr.
Purnamawati S. Pujiarto, So.Ak., M.M.Ped. pada seminar "Program Edukasi
Kesehatan anak untuk Orangtua" (Pesat) yang diselenggarakan Yayasan
Orangtua Peduli, di Perpustakaan Daerah Jawa Barat, Jln. Soekarno-Hatta,
Sabtu (17/11).

Demam, bukan penyakit. Gejala itu merupakan pertanda bahwa ada sesuatu
yang tidak biasa sedang terjadi di dalam tubuh. Demam tidak selalu
berarti sedang terjadi sesuatu yang buruk.

"Demam malah berperan penting dalam memerangi infeksi yang sedang
terjadi pada tubuh karena virus lebih marak pada suhu yang tidak tinggi.
Sebagian besar demam akan menghilang dalam beberapa hari dan tidak semua
demam membutuhkan penanganan dengan minum obat," kata Purnamawati.

Kapan ke dokter?
Kemampuan bayi dan anak-anak berbeda dalam menahan demam. Anak-anak
lebih kuat ketimbang bayi, sehingga saat yang tepat membawa mereka ke
dokter pun berbeda.

Pada bayi, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan saat demam.
Bila bayi usia kurang dari 3 bulan dan demamnya mencapai 38 derajat
Celsius atau lebih, segera bawa ia ke dokter meski bayi tak menunjukkan
gejala lain.
Bayi lebih 3 bulan dibawa ke dokter ketika ia demam 38,98 derajat
Celsius.
Bayi yang lebih besar, lebih dari 6 bulan, harus dibawa ke dokter jika
panasnya mencapai 40 derajat Celsius.

Anda diharapkan segera mencari saran medis atau membawa anak ke dokter
jika anak rewel, muntah berulang, sakit kepala berat, sakit perut, atau
gejala lain yang membuat anak merasa tidak nyaman. Orang tua hendaknya
waspada jika anak usia lebih dari 2 tahun terlihat sangat lemas, tidak
responsif, dan kaku kuduk. Gejala itu bisa menjadi pertanda meningitis.
"Bila curiga akan adanya meningitis, segera bawa ia ke dokter.
Meningitis adalah keadaan darurat," ujar Purnamawati.

Pertolongan pertama
Ketika anak panas demam kurang dari 38 derajat Celsius, berilah ia minum
sebanyak-banyaknya, jangan dulu diberi obat penurun panas. Namun jika
panasnya lebih dari 38 derajat Celsius berilah ia obat penurun panas dan
kompres dengan air hangat. Kalau panasnya mencapai lebih dari 40 derajat
Celsius beri obat penurun panas, kompres air hangat, dan segera hubungi
dokter.

Saat demam, anak memerlukan kondisi ruangan yang nyaman dan tidak panas.
Jika perlu pasanglah kipas angin. Pakaikan anak baju yang tipis.

Kejang demam
Kenaikan atau penurunan suhu tubuh yang drastis dapat menyebabkan
terjadinya kejang demam. Meskipun kejang demam tampak menakutkan bagi
para orang tua, sesungguhnya hal itu tidak memberikan efek samping
permanen pada penderita.

Beberapa cara yang seyogianya dilakukan saat anak kejang demam adalah:
- Merebahkan anak dengan posisi badan ke samping.
- Pindahkan benda di sekitar anak yang berpotensi menimbulkan cedera
pada anak.
- Jangan masukkan apa pun ke mulut anak.
- Jangan menahan gerakan anak karena dapat menyebabkan fraktur/cedera.
- Bila memungkinkan, catatlah waktu/lama terjadinya kejang.

Dehindrasi
Demam berpotensi meningkatkan dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh
pada penderitanya. Suhu tubuh yang tinggi meningkatkan jumlah air yang
menguap dari tubuh. Untuk itu, orang tua penting untuk mengetahui
ciri-ciri dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi antara lain mulut kering, penderita tidak
meneteskan air mata meski menangis, mata cekung, tidak buang air kecil
selama 6 hingga 8 jam, atau buang air kecil dalam jumlah sangat sedikit
dengan warna kuning pekat, kulit kering dan dingin, sangat lemas dan
rewel, serta kaku otot. Pada bayi dehidrasi ditandai juga dengan
ubun-ubun cekung.

Cairan yang biasa digunakan untuk mengatasi dehidrasi adalah *oral
rehydration solution *(ORS). Cairan ini dapat menggantikan elektrolit
dan cairan yang hilang dari tubuh penderita. Bila bayi masih menyusu
eksklusif, berikan ASI sebanyak-banyaknya.

Obat
Tindakan medis untuk demam tergantung dari penyebab demam. Dokter akan
memberikan antibiotik jika demam disebabkan oleh infeksi bakteri,
misalnya radang tenggorokan karena *streptococus. *Namun, bila demam
akibat infeksi virus misalnya flu dan *gastroenteritis, *penanganan
terbaik adalah istirahat dan asupan cairan yang banyak.

Purnamawati mengingatkan, bila anak mengalami demam yang tidak tinggi
jangan diberi obat penurun panas. (Ella Yuniaperdani/ "PR")***

Category:

0 komentar:

Posting Komentar